by : Laskar Nabawi
Kelembutan adalah suatu hal yang mulai sirna di zaman ini. Terutama di
lingkungan kita. Tidak jarang dalam sehari kita menemukan berkali-kali
bentuk kekasaran yang terjadi, mulai di lingkungan kerja, lingkungan
masyarakat, pasar, dirumah-rumah hingga sajian ditelevisi yang berupa
film, sinetron, bahkan lawakan sekalipun. Kasar disini maksudnya bukan
kasar didalam tindakan fisik namun menyeluruh. Kasar didalam
bentuk fisik dan kasar didalam tindakan. Padahal Rasulullah shalallahu
alayhi wasallam mengajarkan kepada kita untuk selalu berlemah lembut
baik dalam sopan santun, tindakan dan bahasa.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mughoffal radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah saw bersabda :
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَيْهِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ
Sesungguhnya Allah itu Maha lembut dan mencintai kelembutan. Dia
memberi pada kelembutan yang tidak diberikan pada kekerasan." (HR Al
Imam Abu Daud dalam Sunan Abu Daud bab Adab).
Diriwayatkan oleh Sayyidatuna Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah saw bersabda :
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى
الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَا لَا يُعْطِي عَلَى مَا
سِوَاهُ
"Hai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia
mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan pada sikap lemah
lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga
akan memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap lainnya." (HR
Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah saw bersabda :
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَيْهِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ
"Sesungguhnya Allah Maha lembut dan mencintai kelembutan, dan Dia
memberi atas dasar kelembutan sebagaimana Dia tidak memberi atas dasar
kekerasan." (HR Imam Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
"Sesungguhnya Allah Maha lembut dan mencintai kelembutan dalam segala perkara." (HR Imam Ibnu Majah)
dari Ali bin Abu Thalib Radli Allahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ
"Sesungguhnya Allah itu lembut dan menyukai lemah lembut, dan Allah
akan memberi kepada yang lemah lembut apa yang tidak diberikan kepada
yang kasar."(HR Ahmad).
dari Abdullah bin Mughaffal dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ
"Sesungguhnya Allah Azza wajalla Maha Penyantun, menyukai kasih sayang
dan memberi kepada orang yang santun suatu hal yang tidak diberikan
kepada orang yang bengis." (HR Ahmad)
إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَيْهِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ
dari Abdullah bin Mughaffal bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Maha Lembut, Dia suka kelembutan
dan memberi padanya apa yang tidak Dia berikan karena sikap kasar." (HR
Darimi).
dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal." (HR Darimi)
Diriwayatkan dari Urwah bahwa Sayyidatina Aisyah RA berkata :
دَخَلَ رَهْطٌ مِنْ الْيَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا السَّامُ عَلَيْكَ فَفَهِمْتُهَا فَقُلْتُ
عَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْلًا يَا عَائِشَةُ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَلَمْ
تَسْمَعْ مَا قَالُوا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَدْ قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ
"Beberapa orang dari kaum
Yahudi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata;
"Assaamu 'alaika (kebinasaan atasmu)." Maka aku pun memahami ucapan
mereka, aku langsung menjawab; "'Alaikumus saam walla'nah (semoga atas
kalian kebinasaan dan juga laknat)." maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah
mencintai kelembutan disetiap perkara." Aku berkata; "Wahai Rasulullah,
apakah anda tidak mendengar apa yang diucapkan mereka?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah menjawabnya;
"wa'alaikum (dan atas kalian juga)." (HR Bukhari)
Diriwayatkan Abdullah bahwa Rasulullah saw berdoa,
أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kelembutan dan kejayaan." (Sunan Ibnu Majah)
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
"Sesungguhnya Allah 'azza wajalla menyukai kelembutan dalam sehala hal." (HR Ahmad)
Demikian himbauan dan tuntunan yang mulia dari Sayyidina Muhammad,
tuntunan terindah dari semua tuntunan. Hidup kita bahagia, tenang dan
damai dengan tuntunan Sayyidina Muhammad SAW.
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Rasul SAW bersabda :
مَنْ لَا يَرْحَمُ لَايُرْحَمُ
“ Barangsiapa yang tidak mengasihani, maka ia tidak dikasihani “
Jadi semakin kita bengis kepada orang lain, hati-hati takdir Allah
semakin bengis kepada kita. Maka semakin kita berlemah lembut kepada
orang lain, Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang makin berlemah lembut
kepada kita.
Maka berlemah lembutlah kepada orang lain
semampunya , dan berusahalah jika orang-orang berbuat jahat kepada kita
doakan agar dia diberi hidayah, karena banyak dari teman dan saudara
kita itu berbuat kemungkaran karena dijebak oleh syaitan, hatinya tidak
mau, hatinya ingin baik, mungkin ia melihat kalian hadir ke majelis
hatinya terpanggil walaupun dia sedang dalam keadaan mungkar dan dosa ,
(si pendosa berkata dalam hatinya) “aku ingin seperti dia hadir ke
majelis” namun dikalahkan oleh kekuatan syetan,,”ah nanti saja lain
waktu”, nah hal seperti ini yang perlu dikasihani, hidayah ada di
hatinya tapi ia dikalahkan oleh kekuatan syetan maka perlu dikasihani,
diseru dengan kelembutan dan diajak kepada keluhuran.
Warisi
perjuangan Nabi kita Muhammad SAW dalam hari-hari kita, bukan berarti
harus menjadi Da’i semua namun jadilah penyeru ke jalan keluhuran di
rumah, di tetangga, di pekerjaan, di sekolahan, kenalkan budi pekerti
yang baik pada ayah bunda,
“kenapa ayah ibu saya selalu kasar
pada saya?” Kalau kau berlemah lembut pada mereka sekali,dua kali, tiga
kali, seminggu dua minggu, belum satu bulan engkau berlemah lembut pada
ayah ibu mu, kau akan menjadi orang kesayangannya, dan kau tidak akan
disakiti perasaanmu karena kau menjadi anak yang di banggakan, kenapa ?
karena sangat berlemah lembut pada Ayah Bunda nya.
Hampir semua
orang yang bengis kepada orang lain, kalau ia di lemah lembuti maka ia
akan berubah menjadi baik, kenapa? Karena, pedang akhlak dan budi
pekerti itu adalah pedang cahaya, kalau pedang besi hanya bisa merobek
dada atau jantung, membunuh…, paling banyaknya tidak bisa lebih dari
itu,
tapi pedang cahaya itu bisa menembus sanubari , merubah hati
yang keras menjadi hati yang lembut penuh cahaya, membuat orang yang
bengis menjadi orang yang sangat sering menangis, membuat orang yang
selalu berbuat jahat menjadi orang yang selalu berbuat baik, membuat
musuh terjahat menjadi teman tersetia, itulah pedang cahaya akhlak
Sayyidina Muhammad SAW . Demikian banyak saya tidak bisa sebutkan satu
persatu, riwayat Shahih Bukhari dan lainnya ; orang yang berkata kepada
Nabi Muhammad SAW tidak ada orang yang lebih kubenci dari Muhammad SAW,
tapi setelah keramahan beliau berubah menjadi orang yang paling
dicintainya adalah Sayyidina Muhammad SAW .
Wallahu a'lam