Oleh : Guru Mulia Habibina Munzir bin Fuad Al-Musawa
(Ini) Terjadi beberapa waktu yang silam saat itu saya masih di Tarim, Hadramaut. Tinggal beberapa lama di kota Syihir, wilayah Mukalla disitu ada seorang wanita tua wafat, suatu hari saya melihat jenazahnya diusung.
Tapi ada satu hal yang ganjil. Apa yang ganjil...?
(Ini) Terjadi beberapa waktu yang silam saat itu saya masih di Tarim, Hadramaut. Tinggal beberapa lama di kota Syihir, wilayah Mukalla disitu ada seorang wanita tua wafat, suatu hari saya melihat jenazahnya diusung.
Tapi ada satu hal yang ganjil. Apa yang ganjil...?
Ketika jenazahnya diusung,
banyak orang yang mengusungnya dan ratusan ekor kucing ikut
mengantarkan jenazah.
Ini ganjil, saya fikir ada jenazah diikuti ratusan ekor kucing dan baru ini saya melihatnya. Ketika saya bertanya – tanya, kenapa ini...? Mereka memuji wanita tua yang wafat itu Alaiha Rahmatullah.
Di masa hidupnya nafkahnya dicukupi oleh anak – anaknya, kerjanya tiap pagi masuk ke pasar mengambil bekas kepala – kepala ikan yang terbuang dan ditaruh di sebuah gerobak dan ia melemparnya kepada semua kucing yang ada di jalanan.
Bertahun – tahun itu terjadi sampai setiap pagi, ratusan kucing sudah berjajar di jalanan menunggu bagian yang diberikan dari wanita tua itu. Ketika ia wafat, ratusan ekor kucing itu mengantarkan jenazahnya. Berhari – hari puluhan ekor kucing tidak meninggalkan kuburnya.
Demikian hadirin – hadirat, Allah jadikan Ibrah (contoh) bahwa setiap hewan itu mempunyai perasaan terimakasih kepada yang memberinya. Bagaimana aku dan kalian yang selalu diberi oleh Allah, adakah perasaan terimakasih terlintas untuk selalu berbakti kepada Allah.
============
demikian cerita Habibana Munzir...
Ini ganjil, saya fikir ada jenazah diikuti ratusan ekor kucing dan baru ini saya melihatnya. Ketika saya bertanya – tanya, kenapa ini...? Mereka memuji wanita tua yang wafat itu Alaiha Rahmatullah.
Di masa hidupnya nafkahnya dicukupi oleh anak – anaknya, kerjanya tiap pagi masuk ke pasar mengambil bekas kepala – kepala ikan yang terbuang dan ditaruh di sebuah gerobak dan ia melemparnya kepada semua kucing yang ada di jalanan.
Bertahun – tahun itu terjadi sampai setiap pagi, ratusan kucing sudah berjajar di jalanan menunggu bagian yang diberikan dari wanita tua itu. Ketika ia wafat, ratusan ekor kucing itu mengantarkan jenazahnya. Berhari – hari puluhan ekor kucing tidak meninggalkan kuburnya.
Demikian hadirin – hadirat, Allah jadikan Ibrah (contoh) bahwa setiap hewan itu mempunyai perasaan terimakasih kepada yang memberinya. Bagaimana aku dan kalian yang selalu diberi oleh Allah, adakah perasaan terimakasih terlintas untuk selalu berbakti kepada Allah.
============
demikian cerita Habibana Munzir...