Oleh : M Ma’ruf Khozin
Ketua LBM NU Sby
Ketua LBM NU Sby
Fatwa
haram, bid’ah bahkan syirik dalam masalah mencariberkah (tabarruk,
ngalap berkah) kembali ramai didengungkan oleh mereka yangmengaku paling
sehat dari penyakit TBC (Takhayyul, Bid’ah dan Churafat) ketikamakam
Gus Dur ramai diziarahi, bahkan ada beberapa peziarah yang
mengambiltanah di area makam tersebut. Sebagaimana yang disebarkan oleh
Ust Hartono Jaisdan kawan-kawannya yang sebenarnya tidak memiliki
kapasitas dalam masalah ini,dan hanya bertaklid buta kepada Syaikh Bin
Baz, Syaikh Utsaimin, Syaikh Albanidan sebagainya.
Ulama-ulama
mereka dengan membabi-buta menvonis syirikkepada semua bentuk tabarruk,
dengan tanpa sedikitpun mendudukkan maknatabarruk secara proporsional
maupun mengungkap dalil dan argument tabarruk yangsudah dilakukan sejak
Rasulullah Saw masih hidup.
Makna Berkah dan Mencari Berkah
والتبرّك:هو
طلب البركة، وهي النماء أو السعادة. والتبرّك بالشيء: طلب البركة عن
طريقه. قال ابن منظور: تبرّكت به:أي تيمّنت به) لسان العرب: 13/408(
“mencari berkah terhadap sesuatu, mencari tambahan denganmetodenya” (Ibnu Mandzur, Lisan al-‘Arab 13/408)
al-Quran Tak Menafikan Berkah
Di
dalam al-Quran banyak disebutkan kalimat ‘berkat’dengan berbagai macam
kalimat bentukannya. Ini menunjukkan bahwa ada banyaksosok maupun tempat
yang diberkahi oleh Allah. diantaranya:
وجعلنيمباركا أين ما كنت وأوصاني بالصلاة والزكاة ما دمت حيا
“Dan
Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di manasaja aku berada, dan
Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan(menunaikan) zakat
selama aku hidup” (Maryam: 31)
وباركناعليه وعلى إسحاق ومن ذريتهما محسن وظالم لنفسه مبين
“Kami limpahkan keberkatan atasnya (Ibrahim) dan atasIshak” (ash-Shaffaat: 113)
رحمتالله وبركاته عليكم أهل البيت إنه حميد مجيد
“(Itu
adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkanatas kamu, hai
ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah"(Huud: 73)
- Sementara tempat-tempat yang diberkati diantaranya:
إنأول بيت وضع للناس للذي ببكة مباركا وهدى للعالمين
“Sesungguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempatberibadah) manusia, ialah
Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi danmenjadi petunjuk bagi
semua manusia” (Ali Imraan: 96)
سبحانالذي أسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصى الذي باركنا حوله لنريهمن آياتنا إنه هو السميع البصير
“Maha
Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nyapada suatu malam dari Al
Masjidil haram ke Al Masjidil aksa yang telah Kamiberkahi
sekelilingnya…” (al-Israa’: 1)
ونجيناهولوطا إلى الأرض التي باركنا فيها للعالمين
“Dan
Kami selamatkan Ibrahim dan Lut ke sebuah negeri(Palestina) yang Kami
telah memberkahinya untuk sekalian manusia” (al-Anbiyaa’:71)
وجعلنابينهم وبين القرى التي باركنا فيها قرى ظاهرة
“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri(Yaman) yang Kami limpahkan berkat kepadanya, …” (Saba’: 18)
- Bahkan, benda-benda ciptaan Allah juga dianugerahi keberkahan oleh Allah:
كأنهاكوكب دري يوقد من شجرة مباركة زيتونة
“….
kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) sepertimutiara, yang
dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya…”(an-Nuur: 35)
فلماأتاها نودي من شاطئ الوادي الأيمن في البقعة المباركة من الشجرة
“Maka
tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulahdia dari (arah)
pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu….”(al-Qashash:
30)
ونزلنامن السماء ماء مباركا
“Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya(berkah)….” (Qaaf: 9)
إناأنزلناه في ليلة مباركة
“sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Quran) pada suatumalam yang diberkahi…” (ad-Dukhaan: 3)
Mencari Berkah Telah Dilakukan SejakMasa Nabi Terdahulu
Tepatnya
adalah Nabi Ya’qub As ketika ditimpa penyakittak bisa melihat lantaran
lama berpisah dengan putranya, Nabi Yusuf. Untukmengobatinya ternyata
Nabi Ya’qub maupun Nabi Yusuf tidak langsung berdoakepada Allah, dan
Allah juga kuasa jika langsung menyembuhkannya. Namunkesembuhan itu
melalui proses ‘berkah’ sebagaimana diabadikan dalam al-Quran:
اذهبوابقميصي هذا فألقوه على وجه أبي يأت بصيرا
“Pergilah
kamu dengan membawa baju gamisku ini, laluletakkanlah dia ke wajah
ayahku, nanti ia akan melihat kembali….” (Yusuf: 93)
Tampak jelas sekali bahwa Allah menjadikan kesembuhan itumelalui berkah baju gamis Nabi Yusuf.
Makam Nabi Yunus juga dijadikan tempat mencari berkahAllah:
عبدالرحمن
بن عبد الله الحلحولي الحلبي سافروأقام بمصر مدة . ثم سكن دمشق . وكان من
كبار الصالحين والعباد وحلحول: قرية بها قبر يونس صلى الله عليهوسلم -
فيما يُقال، وهي بين القدس والخليل. أقام بها سبع سنين، بنى بها
مسجداً،وتعبّد فيه بين الفرنج، وسمعنا أنهم كانوا يتبرّكون به، ويعتقدون
فيه (تاريخالإسلام للذهبي - ج 8 / ص 271)
“Desa Hulhul antara
Quds dan Khalil ada makam Yunus As.Para penduduknya mencari berkah
disana dan meyikini makamnya Nabi Yunus”(adz-Dzahabi, Tarikh al-Islam
8/271)
Mencari Berkah Di Masa HidupRasulullah Saw
- Rambut Rasulullah
عَنْأَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَتَى
مِنًىفَأَتَى الْجَمْرَةَ فَرَمَاهَا ثُمَّ أَتَى مَنْزِلَهُ بِمِنًى
وَنَحَرَ ثُمَّقَالَ لِلْحَلاَّقِ « خُذْ ». وَأَشَارَ إِلَى جَانِبِهِ
الأَيْمَنِ ثُمَّالأَيْسَرِ ثُمَّ جَعَلَ يُعْطِيهِ النَّاسَ (رواه مسلم
3212)
“Rasulullah r menyuruh tukang pangkas rambutnya, untuk
mencukur rambutbagian kanan dan kirinya, lalu rambut-rambut itu
dibagi-bagikannya kepada parasahabat” (HR Muslim No 3212)
وعنجعفر
بن عبد الله بن الحكم ان خالد بن الوليد فقد قلنسوة له يوم اليرموك
فقالاطلبوها فلم يجدوها فقال اطلبوها فوجدوها فاذا هي قلنسوة خلقة فقال
خالد اعتمررسول الله صلى الله عليه وسلم فحلق رأسه فابتدر الناس جوانب شعره
فسبقتهم إلىناصيته فجعلتها في هذه القلنسوة فلم أشهد قتالا وهي معي الا
رزقت النصر. رواهالطبراني وأبو يعلى بنحوه ورجالهما رجال الصحيح وجعفر سمع
من جماعة من الصحابه فلاأدري سمع من خالد ام لا (مجمع الزوائد ومنبعالفوائد
- ج 4 /ص 279)
Sahabat Khalid bin Walid t bertabaruk dengan
rambut ubun-ubun Rasulullah r, ditaruh di dalam kopiahnya(songkok).
Kholid berkata: Saya tidak pernah mendatangi perang dengan membawa
songkok tersebut(yang berisi rambut Rasulullah), kecuali setiap
peperangan saya selalu diberi kemenangan” (HR Thabrani dan Abu Ya’la,
paraperawinya adalah perawi hadis sahih)
- Air Ludah Rasulullah
قَالَفَوَاللَّهِ
مَا تَنَخَّمَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - نُخَامَةًإِلاَّ
وَقَعَتْ فِى كَفِّ رَجُلٍ مِنْهُمْ فَدَلَكَ بِهَا وَجْهَهُ وَجِلْدَهُ
(رواهالبخارى 70 و 2731)
“Miswar dan Marwan berkata: Demi Allah
Setiap Rasulullah r berdahak, pasti dahak beliau jatuh ke tangan salah
seorangsahabat, lalu ia gosokkan ke wajah dan kulitnya. (HR BukhariNo 70
dan 2731)
عَنْعَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه
وسلم- أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلىالله عليه وسلم- كَانَ يُؤْتَى
بِالصِّبْيَانِ فَيُبَرِّكُ عَلَيْهِمْوَيُحَنِّكُهُمْ (رواه مسلم 688)
“Diriwayatkandari
Aisyah bahwa bayi-bayi didatangkan kepada RAsulullah Saw kemudian
beliau mendoakan berkah danmemamah makanan kepada mereka” (HR Muslim No
688)
وعنملك بن حمزة بن أبي أسيد الساعدي الخزرجي عن أبيه عن جده
أبي أسيد وله بئربالمدينة يقال لها بئر بضاعة قد بصق فيها النبي صلى الله
عليه وسلم فهي يعشر بهاويتيمن بها. قلت ويأتي بتمامه في التفسير في سورة
البقرة إن شاء الله. رواهالطبراني في الكبير ورجاله ثقات (مجمعالزوائد
ومنبع الفوائد - ج 2 / ص 37)
“Para sahabat y bertabaruk dengan
air sumur Budha’ah di Madinah, yang pernah diludahi oleh Nabi r “ (HR
Thabrani, para perawinyaterpercaya)
(عن أَبِى مُوسَىوَبِلاَلٍ)
ثُمَّ دَعَا بِقَدَحٍ فِيهِ مَاءٌ فَغَسَلَ يَدَيْهِ وَوَجْهَهُ فِيهِ،
وَمَجَّ فِيهِ ، ثُمَّ قَالَ « اشْرَبَا مِنْهُ ، وَأَفْرِغَا
عَلَىوُجُوهِكُمَا وَنُحُورِكُمَا ، وَأَبْشِرَا » . فَأَخَذَا الْقَدَحَ
فَفَعَلاَ (رواهالبخارى 4328 ومسلم 6561)
“Rasulullah Saw
menyuruh kepada Abu Musa dan Bilal untukmengambil tempat air, lalu
beliau membasuh kedua tangan dan wajahnya danmemuntahkan air kumur ke
wadah tersebut dan beliau bersabda: Minumlah olehkalian, siramkan ke
wajah dan leher kalian, dan bersenanglah. Kemudian duasahabat itu
melakukannya” (HR Bukhari 4328 - Muslim No 6561)
وَالْغَرَض بِذَلِكَإِيجَاد الْبَرَكَة بِرِيقِهِ الْمُبَارَك (فتح الباري لابن حجر - ج 1 / ص 300)
al-Hafidz
Ibnu Hajar berkata: “Tujuan diatas karenaadanya berkah dari ludah
Rasulullah yang mengandung berkah” (Fath al-Baari1/300)
- Keringat Rasulullah Saw
عَنْأَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ دَخَلَ عَلَيْنَا النَّبِىُّ -صلى الله عليه
وسلم-فَقَالَ عِنْدَنَا فَعَرِقَ وَجَاءَتْ أُمِّى بِقَارُورَةٍ فَجَعَلَتْ
تَسْلُتُالْعَرَقَ فِيهَا فَاسْتَيْقَظَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم-
فَقَالَ « يَاأُمَّ سُلَيْمٍ مَا هَذَا الَّذِى تَصْنَعِينَ ».
قَالَتْهَذَا عَرَقُكَ نَجْعَلُهُ فِى طِيبِنَا وَهُوَ مِنْ أَطْيَبِ
الطِّيبِ (رواه مسلم6201)
Sahabat Ummu Sulaim mengambilkeringat
Nabi r dan menaruhnya ke dalam botol, sebagai minyak wangi.
Setelahditanya oleh Rasulullah, Ummu Sulaim menjawab: “Ini adalah
keringatmu. Kamijadikan minyak wangi kami. Dan keringat itu adalah
minyak yang paling harum”(Muslim No 6201)
- Air Sisa wudlu Rasulullah
Hadis yang menjelaskan masalah ini sangat banyak sekali,diantaranya:
قَالَأَبَ
جُحَيْفَةَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم
-بِالْهَاجِرَةِ ، فَأُتِىَ بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ ، فَجَعَلَ النَّاسُ
يَأْخُذُونَمِنْ فَضْلِ وَضُوئِهِ (رواه البخارى 187 مسلم1151)
“Rasulullah
mendatangi kami di Hajirah, kemudian beliaudisediakan air wudlu dan
beliau berwudlu, kemudian para sahabat mengambil sisawudlu’ beliau” (HR
Bukhari 187 dan Muslim 1151)
- Tempat Minum Rasulullah Saw
عَنْ
كَبْشَةَ الْأَنْصَارِيَّةِ أَنَّرَسُوْلَ اللهِ ﷺدَخَلَ عَلَيْهَا
وَعِنْدَهَا قِرْبَةٌ مُعَلَّقَةٌ فَشَرِبَ مِنْهَا وَهُوَقَائِمٌ
فَقَطَعَتْ فَمَ الْقِرْبَةِ تَبْتَغِيْ بَرَكَةَ مَوْضِعِ فِيْ
رَسُوْلِاللهِ ﷺ )رواهابن ماجه والترمذي وقال حسن صحيح غريب(
“Dari
Kabsyahal-Anshariyah bahwa Rasulullah edatang kepadanya dan di
sebelahnya atau tempat air minum yang digantung,kemudian beliau
meminum-nya dengan posisi berdiri. Kabsyah lalu memotong(bekas) tempat
minum Rasulullah tersebut untuk mendapatkan berkah dari mulutRasulullah
e”.(HR. Ibnu Majah dan Turmudzi, ia berkata: Hadits ini Hasan Sahih
Gharib)
- Kain Kafan Dari Rasulullah
عَنْسَهْل
بْن سَعْدٍ - رضى الله عنه - قَالَ جَاءَتِ امْرَأَةٌ بِبُرْدَةٍ -
قَالَأَتَدْرُونَ مَا الْبُرْدَةُ فَقِيلَ لَهُ نَعَمْ ، هِىَ الشَّمْلَةُ ،
مَنْسُوجٌفِى حَاشِيَتِهَا - قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنِّى
نَسَجْتُ هَذِهِ بِيَدِىأَكْسُوكَهَا . فَأَخَذَهَا النَّبِىُّ - صلى الله
عليه وسلم - مُحْتَاجًاإِلَيْهَا . فَخَرَجَ إِلَيْنَا وَإِنَّهَا
إِزَارُهُ . فَقَالَ رَجُلٌ مِنَالْقَوْمِ يَا رَسُولَ اللَّهِ ،
اكْسُنِيهَا ، فَقَالَ « نَعَمْ » . فَجَلَسَالنَّبِىُّ - صلى الله عليه
وسلم - فِى الْمَجْلِسِ ، ثُمَّ رَجَعَ فَطَوَاهَا ،ثُمَّ أَرْسَلَ بِهَا
إِلَيْهِ . فَقَالَ لَهُ الْقَوْمُ مَا أَحْسَنْتَ ،سَأَلْتَهَا إِيَّاهُ ،
لَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّهُ لاَ يَرُدُّ سَائِلاً . فَقَالَالرَّجُلُ
وَاللَّهِ مَا سَأَلْتُهُ إِلاَّ لِتَكُونَ كَفَنِى يَوْمَ أَمُوتُ
(رواهالبخارى 2093)
“RasulullahSaw diberi kain bergaris
(burdah) oleh seorang wanita. namun kain tersebutdiminta oleh orang lain
untuk dijadikan kafan bagi dirinya. Rasulullahmemberikannya” (HR
Bukhari No 2093)
- Jubah Rasulullah Saw
محمدبن
جابر: سمعت أبي يذكر عن جدي أنه أول وفد وفد على رسول الله صلى الله عليه
وسلممن بني حنيفة فوجدته يغسل رأسه فقال: اقعد يا أخا أهل اليمامة فاغسل
رأسك ففعلتفغسلت رأسي بفضلة غسل رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم شهدت أن
لا إله إلا اللهوأن محمداً عبده ورسوله ثم كتب لي كتاباً فقلت: يا رسول
أعطني قطعةً من قميصكأستأنس بها فأعطاني قال محمد بن جابر: فحدثني أبي أنها
كانت عندنا نغسلها للمريضيستشفي بها (الإصابةفي معرفة الصحابة للحافظ ابن
حجر ج 1 / ص 482)
“Seorangsahabat meminta potongan dari jubah
Rasulullah Saw, beliau memberinya. Muhammadbin Jabir berkata: Bapak saya
menceritakan bahwa potongan jugah tersebut kamicuci untuk orang sakit,
mengharap kesembuhan darinya” (al-Hafidz Ibnu Hajar,al-Ishabah 1/482)
- Air Seni Rasulullah Saw
وعنحكيمة
بنت أميمة عن أمها قالت كان للنبي صلى الله عليه وسلم قدح من عيدان يبول
فيهويضعه تحت سريره فقام فطلبه فلم يجده فسأل فقال أين القدح قالوا شربته
سرة خادم أمسلمة التي قدمت معها من أرض الحبشة فقال النبي صلى الله عليه
وسلم لقد احتظرت منالنار بحظار. رواه الطبراني ورجاله رجال الصحيح غير عبد
الله بن أحمد بن حنبلوحكيمة وكلاهما ثقة (مجمع الزوائد ومنبعالفوائد - ج 4 /
ص 20)
“Barokah,pelayan Ummu Salamah (istri Nabi r),
bertabaruk dengan menimun air seni Nabi r yang akan menjadipelindungnya
dari api neraka” (Diriwayatkan oleh Thabrani, paraperawinya sahih)
Mencari Berkah Setelah Rasulullah Saw Wafat
Dalam
masalah ini Imam Bukhari membuat Bab Khusus daribenda-benda peninggalan
Rasulullah yang dicari berkahnya oleh para Sahabat,bahkan para Khalifah
yang mendapat jaminan masuk surga. Imam Bukhari mencantumkanbeberapa
hadis terhitung dari No 3106 – 3112:
5 - باب مَا ذُكِرَ مِنْ
دِرْعِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم -وَعَصَاهُ وَسَيْفِهِ وَقَدَحِهِ
وَخَاتَمِهِ . وَمَا اسْتَعْمَلَ الْخُلَفَاءُبَعْدَهُ مِنْ ذَلِكَ مِمَّا
لَمْ يُذْكَرْ قِسْمَتُهُ ، وَمِنْ شَعَرِهِوَنَعْلِهِ وَآنِيَتِهِ ،
مِمَّا يَتَبَرَّكُ أَصْحَابُهُ وَغَيْرُهُمْ بَعْدَوَفَاتِهِ . (صحيح
البخارى - ج 11/ ص 204)
“BAB YANG MENYEBUTKAN TENTANG
BAJUPERANG NABI SAW, TONGKATNYA, PEDANGNYA, TEMPAT MINUMNYA DAN
CINCINNYA, DAN YANGDIPAKAI OLEH PARA KHALIFAH SETELAH BELIAU, YANG
TERDIRI DARI HAL-HAL YANG TIDAKDISEBUT PEMBAGIANNYA, JUGA TENTANG RAMBUT
NABI, SANDALNYA DAN WADAH MAKANANNYA,YANG BERUPA BENDA-BENDA YANG DICARI BERKAHNYA OLEH PARA SAHABAT DAN LAINNYASETELAH WAFATNYA NABI” (Sahih Bukhari 11/204)
- Asma’ Binti Abu Bakar dengan Jubah Nabi
َقَالَتْ
(أَسْمَاءُ) هَذِهِكَانَتْ عِنْدَ عَائِشَةَ حَتَّى قُبِضَتْ فَلَمَّا
قُبِضَتْ قَبَضْتُهَا وَكَانَالنَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يَلْبَسُهَا
فَنَحْنُ نَغْسِلُهَا لِلْمَرْضَىيُسْتَشْفَى بِهَا. (رواه مسلم 5530
والبخاري في كتابه المفرد في اِلأدب كان يلبسها للوفد وللجمعة)
“Asma’ binti Abu Bakar berkata: “Jubah ini (pada mulanya) dipegang oleh Aisyah sampai iawafat. Setelah wafat saya ambil jubah tersebut. Rasulullah e memakai jubah ini. Kami membasuhnyauntuk orang-orang yang sakit, kami mengharap kesembuhan melalui jubahtersebut”.
(HR. Abu Dawuddan Muslim. Sedangkan riwayat al-Bukhari dalam al-Adab
al-Mufrad dijelaskanbahwa Rasulullah memakai jubah tersebut untuk
menemui tamu dan salat Jumat)
- Ummi Salamah dengan Rambut Nabi Saw
أَرْسَلَنِىأَهْلِى
إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ - وَقَبَضَ إِسْرَائِيلُثَلاَثَ
أَصَابِعَ - مِنْ فِضَّةٍ فِيهِ شَعَرٌ مِنْ شَعَرِ النَّبِىِّ - صلى
اللهعليه وسلم - وَكَانَ إِذَا أَصَابَ الإِنْسَانَ عَيْنٌ أَوْ شَىْءٌ
بَعَثَإِلَيْهَا مِخْضَبَهُ ، فَاطَّلَعْتُ فِى الْجُلْجُلِ فَرَأَيْتُ
شَعَرَاتٍحُمْرًا (رواه البخارى 5896)
“UmmiSalamah memiliki
rambut Rasulullah Saw. Jika orang yang terkena penyakit, makamendatang
Ummi Salamah dengan membawa wadah (untuk mengobati). dan saya melihatdi
dalamnya ada beberapa rambut merah” (HR Bukhari No 5896)
- Muawiyah Dengan Jubah, Sarung, Serban dan Rambut Nabi Saw
وكانعنده
قميص رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) وإزاره ورداؤه وشعره فأوصاهم عند
موتهفقال كفنوني في قميصه وأدرجوني في ردائه وآزروني بإزاره واحشوا منخري
وشدقي بشعرهوخلوا بيني وبين رحمة أرحم الراحمين كان حليما (تاريخ دمشق - ج
59 / ص 61)
“Mu’awiyahmemiliki gamis Rasulullah, sarungnya,
serbannya dan rambutnya. Muawiyahberwasiat agar benda-benda ia dijadikan
kain kafan baginya” (al-Hafidz IbnuAsakir, 56/61)
- Muhammad bin Sirin Dengan Rambut Nabi Saw
عَنِابْنِ
سِيرِينَ قَالَ قُلْتُ لِعَبِيدَةَ عِنْدَنَا مِنْ شَعَرِ النَّبِىِّ -
صلىالله عليه وسلم - أَصَبْنَاهُ مِنْ قِبَلِ أَنَسٍ ، أَوْ مِنْ قِبَلِ
أَهْلِأَنَسٍ فَقَالَ لأَنْ تَكُونَ عِنْدِى شَعَرَةٌ مِنْهُ أَحَبُّ
إِلَىَّ مِنَالدُّنْيَا وَمَا فِيهَا (رواه البخارى 170)
“Sayaberkata
kepada Abidah bahwa kami memiliki rambut Rasulullah, kamimendapatkannya
dari Anas atau keluarga Anas. ia berkata: Sungguh saya memiliki1 helai
rambut Rasulullah lebih saya senangi daripada dunia dan isinya”
(HRBukhari 170)
· Umarbin Abd Aziz Dengan Tempat Minum Nabi Saw
عَنْسَهْلِ
بْنِ سَعْدٍ - رضى الله عنه - قَالَ ذُكِرَ لِلنَّبِىِّ - صلى الله
عليهوسلم - امْرَأَةٌ مِنَ الْعَرَبِ ، فَأَمَرَ أَبَا أُسَيْدٍ
السَّاعِدِىَّ أَنْيُرْسِلَ إِلَيْهَا فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا ، فَقَدِمَتْ
فَنَزَلَتْ فِى أُجُمِبَنِى سَاعِدَةَ ، فَخَرَجَ النَّبِىُّ - صلى الله
عليه وسلم - حَتَّى جَاءَهَافَدَخَلَ عَلَيْهَا فَإِذَا امْرَأَةٌ
مُنَكِّسَةٌ رَأْسَهَا ، فَلَمَّاكَلَّمَهَا النَّبِىُّ - صلى الله عليه
وسلم - قَالَتْ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ .فَقَالَ « قَدْ أَعَذْتُكِ
مِنِّى » . فَقَالُوا لَهَا أَتَدْرِينَ مَنْ هَذَاقَالَتْ لاَ . قَالُوا
هَذَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - جَاءَلِيَخْطُبَكِ . قَالَتْ
كُنْتُ أَنَا أَشْقَى مِنْ ذَلِكَ . فَأَقْبَلَ النَّبِىُّ- صلى الله عليه
وسلم - يَوْمَئِذٍ حَتَّى جَلَسَ فِى سَقِيفَةِ بَنِى سَاعِدَةَهُوَ
وَأَصْحَابُهُ ، ثُمَّ قَالَ « اسْقِنَا يَا سَهْلُ » . فَخَرَجْتُ
لَهُمْبِهَذَا الْقَدَحِ فَأَسْقَيْتُهُمْ فِيهِ ، فَأَخْرَجَ لَنَا سَهْلٌ
ذَلِكَالْقَدَحَ فَشَرِبْنَا مِنْهُ . قَالَ ثُمَّ اسْتَوْهَبَهُ عُمَرُ
بْنُ عَبْدِالْعَزِيزِ بَعْدَ ذَلِكَ فَوَهَبَهُ لَهُ (رواه البخارى 5637
مسلم5354 )
“Sahalbin Sa’d memiliki tempat minum yang pernah
dipakai oleh Nabi. kemudian (masaberikutnya), tempat minum itu diminta
oleh Umar bin Abdul Aziz dan iamemberikannya” (HR Bukhari 5637 dan
Muslim 5354)
- Asma’ binti Yazid Dengan Sisa Minuman Nabi Saw
عنأم
عامر أسماء بنت يزيد بن السكن قال: رأيت رسول الله صلى الله عليه وآله
وسلم فيمسجدنا المغرب فجئت منزلي فجئته بلحم وأرغفة فقلت: تعش فقال
لأصحابه: " كلوا" فأكل هو وأصحابه الذين جاءوا ومن كان حاضراً من أهل الدار
وإن القوملأربعون رجلاً والذي نفسي بيده لرأيت بعض العرق لم يتعرقه وعامة
الخبز. قالت: وشربعندي في شجب فأخذته فدهنته وطويته فكنا نسقي فيه المرضى
ونشرب منه في الحين رجاءالبركة. (الإصابة في معرفةالصحابة للحافظ ابن حجر -
ج 4 / ص 104)
“Sisaminuman Rasulullah saya gunakan untuk
membasahi rambut saya. Juga kami minumkankepada orang-orang sakit, dan
kami meminumnya, untuk mengharap berkah” (al-HafidzIbnu Hajar,
al-Ishabah 1/482)
- Anas bin Malik Dengan Tongkat Kecil Nabi Saw
وكانتعنده عصية من رسول الله صلى الله عليه وسلم فأمر بها فدفنت معه. (البداية والنهاية -ج 9 / ص 109)
“Anasmemiliki
tongkat kecil dari Rasulullah Saw, ia memerintahkan agar
dikuburbersamanya” (al-Hafidz Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-Nihayah
9/109)
- Imam Ahmad bin Hanbal Dengan Rambut Nabi Saw
أعطي
بعض ولد الفضل بن الربيعأبا عبد الله، وهو في الحبس ثلاث شعرات، فقال: هذه
من شعر النبي، صلى الله عليهوسلم، فأوصى أبو عبد الله عند موته أن يجعل
على كل عين شعرة، وشعرة على لسانه. ففعل ذلك به عند موته. (سير أعلام
النبلاء - ج 11 / ص 337 صفة الصفوة: 2/357)
“ImamAhmad diberi 3
helai rambut saat di penjara, itu adalah rambut Rasulullah Saw.Imam
Ahmad berwasiat agar ketika meninggal 2 rambut diletakkan di matanya,
1rambut lagi di mulutnya. maka wasiat itupun dilakukan ketiaka ia
wafat”(al-Hafidz adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam an-Nubalaa’ 11/337 dan
al-Hafidz Ibnual-Jauzi dalam Shifat ash-Shafwah 2/357)
· al-HafidzIbnu Hajar dan Istidlal Ngalap Berkah
وَفِيهِالتَّبَرُّك بِشَعْرِهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَوَاز اِقْتِنَائِهِ (فتحالباري لابن حجر - ج 1 / ص 278)
al-HafidzIbnu
Hajar beristidlal dari hadis al-Bukhari No 166: “Hadis ini
diperbolehkan mencariberkah dari rambut Rasulullah Saw, dan bolehnya
mengoleksinya” (Fath al-Baarii 1/278)
وَفِيهِالتَّبَرُّك
بِالْمَوَاضِعِ الَّتِي صَلَّى فِيهَا النَّبِيّ صَلَّى اللَّهعَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَوْ وَطِئَهَا (فتح الباري لابن حجر ج 2 / ص 145)
al-HafidzIbnu
Hajar beristidlal dari hadis al-Bukhari No 407: “Hadis ini
diperbolehkan mencariberkah dengan tempat-tempat yang dilakukan salat
olen Nabi Saw dan yang beliauinjak ” (Fath al-Baarii 2/145)
وَفِيهِالتَّبَرُّك بِآثَارِ الصَّالِحِينَ (فتح الباري لابن حجر - ج 4 / ص 318)
al-HafidzIbnu
Hajar beristidlal dari hadis al-Bukhari No 1198: “Hadis ini
diperbolehkanmencari berkah dengan peninggalan orang-orang shaleh” (Fath
al-Baarii 4/318)
وَفِيهِالتَّبَرُّك بِطَعَامِ الْأَوْلِيَاء وَالصُّلَحَاء (فتح الباري لابن حجر - ج 10 /ص 386)
al-HafidzIbnu
Hajar beristidlal dari hadis al-Bukhari No 3316: “Hadis ini
diperbolehkanmencari berkah dengan makanan para wali dan orang-orang
shaleh” (Fath al-Baarii10/386)
Mencari BerkahAllah dengan Berziarah
- Makam Rasulullah Saw
سَأَلْتُهُ
عَنِ الرَّجُلِ يَمُسُّمِنْبَرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَيَتَبَرَّكُ بِمَسِّهِوَيُقَبِّلُهُ وَيَفْعَلُ بِالْقَبْرِ
مِثْلَ ذَلِكَ أَوْ نَحْوَ هَذَا يُرِيْدُبِذَلِكَ التَّقَرُّبَ إِلَى
اللهِ جَلَّ وَعَزَّ فَقَالَ لاَ بَأْسَ بِذَلِكَ (العللومعرفة الرجال
لاحمد بن حنبل 2 /492 رقم 3243)
"Saya (Abdullah bin Ahmad)
bertanya kepada Imam Ahmadtentang seseorang yang memegang mimbar Nabi
Saw, mencari berkah denganmemegangnya dan menciumnya. Ia
jugamelakukannya dengan makam Rasulullah seperti diatas dan sebagainya.
Ia lakukanitu untuk mendekatkan dir kepada Allah. Imam Ahmad menjawab:
Tidakapa-apa" (Ahmad bin Hanbal al-'lal wa Ma'rifat al-Rijal 3243)
Imam Nawawi menjelaskan tatacara dan etika dalam berziarah dan bertawassuldi makam Rasulullah Saw:
ثُمَّ
يَرْجِعُ إِلَى مَوْقِفِهِاْلاَوَّلِ قِبَالَةَ وَجْهِ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَوَيَتَوَسَّلُ بِهِ فِي حَقِّ نَفْسِهِ
وَيَسْتَشْفِعُ بِهِ إِلَى رَبِّهِسُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَمِنْ أَحْسَنِ
مَا يَقُوْلُ مَا حَكَاهُ الْمَاوَرْدِيُّوَالْقَاضِي أَبُوْ الطَّيِّبِ
وَسَائِرُ أَصْحَابِنَا عَنِ الْعُتْبِيّمُسْتَحْسِنِيْنَ لَهُ (المجموع
شرح المهذب للامام النووي 8 / 274)
"Kemudian hendaknya
peziarah kembali ke tempat semulaseraya menghadap kearah Rasulullah Saw,
bertawassul kepada beliau untuk dirinyadan meminta syafaatnya kepada
Allah. Dan diantara yang paling baik untuk dibacasaat ziarah adalah
bacaan dari al-Utbi sebagaimana disampaikan oleh al-Mawardi,al-Qadi Abu
al-Thayyib dan seluruh ulama Syafi'iyah, mereka semua menilainya
baik"(Imam al-Nawawi dalam al-Majmu' VIII/274)
وَقَدْذَكَرَ
جَمَاعَةٌ مِنْهُمُ الشَّيْخُ أَبُوْ نَصْرِ بْنِ الصَّبَّاغِ
فِيكِتَابِهِ الشَّامِلِ الْحِكَايَةَ الْمَشْهُوْرَةَ عَنِ الْعُتْبِي
قَالَ كُنْتُجَالِسًا عِنْدَ قَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَجَاءَأَعْرَابِيٌّ فَقَالَ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ
اللهِ سَمِعْتُ اللهَيَقُوْلُ { وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوْا
أَنْفُسَهُمْ جَاءُوْكَفَاسْتَغْفَرُوْا اللهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ
الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوْا اللهَتَوَّابًا رَحِيْمًا } وَقَدْ جِئْتُكَ
مُسْتَغْفِرًا لِذَنْبِي مُسْتَشْفِعًابِكَ إِلَى رَبِّي ثُمَّ أَنْشَأَ
يَقُوْلُ:
يَاخَيْرَ مَنْ دُفِنَتْ بِالْبقَاعِ أَعْظُمُهُ ... فَطَابَ مِنْ طِيْبِهِنَّالْقَاعُ وَاْلأَكَمُ
نَفْسِيالْفِدَاءُ لِقَبْرٍ أَنْتَ سَاكِنُهُ ... فِيْهِ الْعَفَافُ وَفِيْهِ الْجُوْدُوَالْكَرَمُ
ثُمَّانْصَرَفَ
اْلأَعْرَابِيُّ فَغَلَبَتْنِي عَيْنِي فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّىاللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّوْمِ فَقَالَ يَا عُتْبِى
اِلْحَقِاْلأَعْرَابِيَّ فَبَشِّرْهُ أَنَّ اللهَ قَدْ غَفَرَ لَهُ(تفسير
ابن كثير 2 /347 وتفسير الوسيط لمحمد الطنطاوي شيخ الازهر 3 / 201بصيغة
الجزم والامام النووي في المجموع 8 / 217 والايضاح 498والامام ابن قدامة
المقدسي في المغني 3 / 556 والشرح الكبير 3 / 497والشيخ منصور البهوتي في
كشاف القناع على متن الاقناع 5 / 30)
"Golongan para ulama
diantaranya Ibnu al-Shabbagh dalamkitab al-Syamil, menyebutkan kisah
yang masyhur dari 'Utbi. Ia berkata: Sayaduduk di samping makam
Rasulullah Saw, kemudian datang seorang A'rabi danberkata: Salam
sejahtera atasmu wahai Rasulullah. Saya mendengar bahwa Allahberfirman:
""Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinyadatang kepadamu,
lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampununtuk
mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi
MahaPenyayang (al-Nisa': 64). Saya datang kepadamu dengan memohon ampun
karenadosaku dan memohon pertolongan kepada Tuhanku. Kemudian ia
mengucapkan syair:
"Wahai sebaik-baik orang yang jasadnya disemayamkandi tanah ini
Sehinggasemerbaklah tanah dan bukit karena jasadmu
Jiwaku sebagaipenebus bagi tanah tempat persemayamanmu
Disana terdapatkesucian, kemurahan dan kemulian"
Lalu
A'rabi itu pergi. Kemudian saya tertidur dan bermimpi bertemuRasulullah
Saw dan beliau berkata: Wahai 'Utbi, kejarlah si A'rabi tadi,sampaikan
kabar gembira kepadanya, bahwa Allah telah mengampuni dosanya"(Tafsir
Ibnu Katsir II/347, Tafsir al-Wasith karya Guru Besar al-Azhar,Muhammad al-Thanthawi III/291, al-Majmu' VIII/217 dan al-Idlah498 karya Imam al-Nawawi, al-Mughni III/556 dan al-Syar al-KabirIII/497 karya Ibnu Qudamah al-Hanbali dan Kisyaf al-Qunna' V/30 karyaal-Bahuti)
عَنْعَلِيٍّ
قَالَ قَدِمَ عَلَيْنَا أَعْرَابِيٌّ بَعْدَ مَا دَفَنَّا رَسُوْلَ
اللهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاَثَةِ أَيَّامٍ فَرَمَى
بِنَفْسِهِ عَلَىقَبْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَحَثَا عَلَى رَأْسِهِمِنْ تُرَابِهِ فَقَالَ قُلْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ
فَسَمِعْنَا قَوْلَكَوَوَعَيْتَ عَنِ اللهِ فَوَعَيْنَا عَنْكَ وَكَانَ
فِيْمَا أَنْزَلَ اللهُعَلَيْكَ (وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوْا
أَنْفُسَهُمْ) اْلآيَةَ وَقَدْظَلَمْتُ نَفْسِي وَجِئْتُكَ تَسْتَغْفِرُ
لِي فَنُوْدِيَ مِنَ الْقَبْرِ أَنَّهُقَدْ غُفِرَ لَكَ (تفسير القرطبي 5 /
265والبحر المحيط لابي حيان الاندلسي 3 / 694 وخلاصة الوفا بأخبار دار
المصطفى لعلي بنعبد الله السمهودي 1 /45 وسبل الهدى والرشاد لصالحي الشامي
12 / 390)
"Dari Ali, ia berkata: SeorangA'rabi datang
kepada kami setelah 3 hari kami menguburkan Rasulullah Saw.Kemudian ia
menjatuhkan dirinya ke makam Rasulullah Saw dan menaburkan debu
kekepalanya sambil berkata: Engkau berkata wahai Rasullah lalu kami
mendengarperkataanmu. Engkau menerima ajaran dari Allah, dan kami
menerima darimu, dandiantara yang diturunkan Allah kepadamu adalah:
"Sesungguhnya jikalaumereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu,
lalu memohon ampun kepadaAllah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk
mereka, tentulah mereka mendapatiAllah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang (al-Nisa': 64). Sungguh sayatelah menganiaya diri sendiri dan
saya datang kepadamu agar engkau mohonkanampunan bagiku. Lalu laki-laki
A'rabi itu dijawab dari dalam makam Rasullah Sawbahwa: Kamu telah
diampuni" (Tafsir al-Qurthubi V/250, al-Bahral-Muhith III/694 karya Abu Hayyan, Khulashat al-Wafa I/45 karyaal-Sumhudi dan Subul al-Huda wa al-Rasyad XII/390 karya Shalihi al-Syami)
قَالَابْنُ
الْمُقْرِئِ كُنْتُ أَنَا وَالطَّبَرَانِيُّ وَأَبُوْ
الشَّيْخِبِالْمَدِيْنَةِ فَضَاقَ بِنَا الوَقْتُ فَوَاصَلْنَا ذَلِكَ
اليَوْمَ فَلَمَّاكَانَ وَقتُ العِشَاءِ حَضَرْتُ الْقَبْرَ وَقُلْتُ يَا
رَسُوْلَ اللهِ الْجُوْعَفَقَالَ لِي الطَّبْرَانِيُّ اِجْلِسْ فَإِمَّا
أَنْ يَكُوْنَ الرِّزْقُ أَوِالْمَوْتُ فَقُمْتُ أَنَا وَأَبُوْ الشَّيْخِ
فَحَضَرَ اْلبَابَ عَلَوِيٌّفَفَتَحْنَا لَهُ فَإِذَا مَعَهُ غُلاَمَانِ
بِقَفَّتَيْنِ فِيْهِمَا شَيْءٌكَثِيْرٌ وَقَالَ اَشَكَوْتُمْ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ رَأَيْتُهُ فِي النَّوْمِ
فَأَمَرَنِي بِحَمْلِ شَيْءٍ إِلَيْكُمْ (الحافظالذهبي في تذكرة الحفاظ 3
/121 وفي سير أعلام النبلاء 31 / 473 والحافظ ابن الجوزي في الوفا
بأحوالالمصطفى 818)
"Ibnu al-Muqri berkata: Sayaberada di Madinah bersama al-Hafidz al-Thabrani dan al-Hafidz Abu al-Syaikh. Waktu
kami sangat sempit hingga kami tidak makan seharisemalam. Setelah waktu
Isya' tiba, saya mendatangi makam Rasulullah, lalu sayaberkata: Ya
Rasulallah, kami lapar. Al-Thabrani berkata kepada saya: Duduklah,kita
tunggu datangnya rezeki atau kematian. Saya dan Abu al-Syaikh
berdiri,tiba-tiba datang laki-laki Alawi (keturunan Rasulullah Saw) di
depan pintu,lalu kami membukakan pintu. Ternyata ia membawa dua orang
budaknya yang membawadua keranjang penuh dengan makanan. Alawi itu
berkata: Apakah kalian mengadukepada Rasulullah Saw? Saya bermimpi
Rasulullah dan menyuruhku membawa makananuntuk kalian" (Diriwayatkan
oleh al-Hafidz al-Dzahabi dalam Tadzkirahal-Huffadz III/121 dan Siyar A'lam al-Nubala' XXXI/473, dan olehIbnu al-Jauzi dalam al-Wafa' bi Ahwal al-Musthafa 818)
قَالَأَبُوْ
الْخَيْرِ اْلأَقْطَعُ دَخَلْتُ مَدِيْنَةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِفَاقَةٍ فَأَقَمْتُ خَمْسَةَ اَيَّامٍ
مَا ذُقْتُذَوَاقًا فَتَقَدَّمْتُ إِلَى الْقَبْرِ وَسَلَّمْتُ عَلَى
النَّبِي صَلَّى اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَاوَقُلْتُ أَنَا ضَيْفُكَ اللَّيْلَةَ يَا رَسُوْلَ
اللهِ وَتَنَحَّيْتُ وَنُمْتُخَلْفَ الْمِنْبَرِ فَرَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ وَأَبُوْ بَكْرٍ عَنْ
يَمِيْنِهِ وَعُمَرُ عَنْ شِمَالِهِ وَعَلِيُّبْنُ أَبِي طَالِبٍ بَيْنَ
يَدَيْهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ فَحَرَّكَنِي عَلِيٌّوَقَالَ قُمْ قَدْ
جَاءَ رَسُوْلُ اللهِ قَالَ فَقُمْتُ إِلَيْهِ وَقَبَّلْتُبَيْنَ
عَيْنَيْهِ فَدَفَعَ إِلَيَّ رَغِيْفًا فَأَكَلْتُ نِصْفَهُ
وَانْتَبَهْتُفَإِذًا فِي يَدِيَّ نِصْفُ رَغِيْفٍ (الحافظ الذهبي في
تاريخالاسلام 2632والحافظ ابن الجوزي في صفة الصفوة 4 / 284 والحافظ السلمي
طبقات الصوفية 1 /281 والحافظ ابن عساكر في تاريخ دمشق 66 / 161)
"Abu
al-Khairal-Aqtha' berkata: Saya datang ke kota (Madinah) Rasulullah Saw
dalam keadaanlapar dan saya menetap selama lima hari. Lalu saya datang
ke makam RasulullahSaw, saya mengucap salam pada Nabi Saw, Abu Bakar dan
Umar, dan saya berkata:Wahai Rasulullah, Saya bertamu kepadamu malam
ini. Lalu saya agak menjauh dantidur di belakang mimbar. Maka saya
bermimpi melihat Rasulullah Saw, Abu Bakarberada di sebelah kanan
beliau, Umar di sebelah kiri beliau dan Ali berada didepan. Lalu Ali
membangunkan saya dan berkata: Bangun, Rasulullah telah datang.Saya
bangun dan mencium beliau. Beliau memberi roti pada saya dan saya
makanseparuhnya. Saya pun terbangun, ternyata di tangan saya ada separuh
rotitadi" (al-Hafidz al-Dzahabi dalam Tarikh al-Islam 2632, Ibnu al-Jauzidalam Shifat al-Shafwah IV/284, al-Hafidz al-Sulami dalam Thabaqatal-Shufiyah I/281 dan Ibnu 'Asakir dalam Tarikh Dimasyqi 66/161)
قَالَأَبُوْ
الْعَبَّاسِ بْنِ نَفِيْسِ الْمُقْرِي الضَّرِيْرُ جُعْتُ
بِالْمَدِيْنَةِثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَجِئْتُ إِلَى الْقَبْرِ فَقُلْتُ يَا
رَسُوْلَ اللهِ جُعْتُثُمَّ بِتُّ ضَعِيْفًا فَرَكَضَتْنِي جَارِيَّةٌ
بِرِجْلِهَا فَقُمْتُ مَعَهَاإِلَى دَارِهَا فَقَدَّمَتْ إِلَيَّ خُبْزَ
بُرٍّ وَتَمْرًا وَسَمْنًا وَقَالَتْكُلْ يَا أَبَا الْعَبَّاسِ فَقَدْ
أَمَرَنِي بِهَذَا جَدِّي صَلَّى اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَتَى جُعْتَ
فَأْتِ إِلَيْنَا وَالْوَقَائِعُ فِي هَذَاالْمَعْنَى كَثِيْرَةٌ جِدًّا
(خلاصة الوفا بأخبار دار المصطفى لعلي السمهودي 1 /49)
- Makam Para Ulama dan Auliya'
- MakamImam Abu Hanifah
عَنْعَلِيِّ
بْنِ مَيْمُوْنٍ قَالَ سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ يَقُوْلُ
اِنِّيَلأَتَبَرَّكُ بِأَبِي حَنِيْفَةَ وَأَجِيْءُ إِلَى قَبْرِهِ فِي
كُلِّ يَوْمٍيَعْنِي زَائِرًا فَإِذَا عُرِضَتْ لِي حَاجَةٌ صَلَّيْتُ
رَكْعَتَيْنِ وَجِئْتُإِلَى قَبْرِهِ وَسَأَلْتُ اللهَ تَعَالَى الْحَاجَةَ
عِنْدَهَ فَمَا تَبْعُدُعَنِّي حَتَّى تُقْضَى (الحافظ الخطيب البغدادي في
تاريخ بغداد 1 / 123 وعبدالقادر ابن ابي الوفا في طبقات الحنفية 2 / 519)
"Dari
Ali bin Maimun, iaberkata: Saya mendengar Syafi'i berkata bahwa: Saya
mencari berkah denganmendatangi makam Abu Hanifah setiap hari. Jika
saya memiliki hajat maka saya salat dua rakaat dansaya mendatangi makam
Abu Hanifah. Saya meminta kepada Allah di dekat makam AbuHanifah. Tidak
lama kemudian hajat saya dikabulkan" (al-Hafidz Khatibal-Baghdadi dalam
Tarikh Baghdad I/123 dan Ibnu Abi Wafa dalam Thabaqatal-Hanafiyah II/519)
- MakamYahya bin Yahya
قَالَالْحَاكِمُ
سَمِعْتُ أَبَا عَلِيِّ النَّيْسَابُوْرِي يَقُوْلُ كُنْتُ فِي
غَمٍّشَدِيْدٍ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ فِي
الْمَنَامِكَأَنَّهُ يَقُوْلُ لِي صِرْ إِلَى قَبْرِ يَحْيَى بْنِ يَحْيَى
وَاسْتَغْفِرْوَسَلْ تُقْضَ حَاجَتُكَ فَاَصْبَحْتُ فَفَعَلْتُ ذَلِكَ
فَقُضِيَتْ حَاجَتِي (الحافظابن حجر في تهذيب التهذيب 11 /261 والحافظ
الذهبي في تاريخ الاسلام 1756)
"al-Hakim berkata: Saya
mendengar Abu Ali al-Naisaburiberkata bahwa saya berada dalam kesulitan
yang sangat berat, kemudian sayabermimpi melihat Rasulullah Saw seolah
beliau berkata kepada saya: Pergilah kemakam Yahya bin Yahya, mintalah
ampunan dan berdolah kepada Allah, maka hajatmuakan dikabulkan. Pagi
harinya saya melakukannya dan hajat saya dikabulkan"(al-Hafidz Ibnu
Hajar dalam Tahdzib al-Tahdzib XI/261 dan al-Hafidzal-Dzhabi dalam Tarikh al-Islam 1756)
- Makam Ma'ruf al-Kurkhi
عَنْإِبْرَاهِيْمَ
الْحَرَبِي قَالَ قَبْرُ مَعْرُوْفٍ التِّرْيَاقُ الْمُجَرَّبُيُرِيْدُ
إِجَابَةَ دُعَاءِ الْمُضْطَّرِّ عِنْدَهُ ِلاَنَّ
الْبِقَاعَالْمُبَارَكَةَ يُسْتَجَابُ عِنْدَهَا الدُّعَاءُ كَمَا أَنَّ
الدُّعَاءَ فِيالْسَحَرِ مَرْجُوٌّ وَدُبُرِ الْمَكْتُوْبَاتِ وَفِي
الْمَسَاجِدِ بَلْ دُعَاءُ الْمُضْطَّرِّمُجَابٌ فِي أَيِّ مَكَانٍ (سير
أعلام النبلاء للإمام الذهبي 9 / 343وتاريخ الإسلام 13 /404 وصفة الصفوة
لابي الفرج ابن الجوزي 2 / 324)
"Diriwayatkan dari
Ibrahim al-Harabi, ia berkata: MakamMa'ruf al-Kurkhi adalah laksana obat
yang mujarab. Yang ia maksud terkabulnyadoa orang yang membutuhkan di
dekat makam tersebut. Sebab tempat-tempat yangdiberkati diharapkan
doanya terkabulkan, sebagaimana doa saat waktu sahur dansetelah salat
lima waktu dan di masjid. Bahkan doa orang yang membutuhkan dikabulkandi
tempat manapun" (al-Hafidz al-Dzahabi dalam Siyar A'lam al-Nubala'IX/343 dan Tarikh al-Islam XIII/404, dan Ibnu al-Jauzi dalam Shifatal-Shafwah II/324)
وَأَهْلُبَغْدَادَ
يَسْتَسْقُوْنَ بِه (اَيْ مَعْرُوْفٍ الْكُرْخِي) وَيَقُوْلُوْنَقَبْرُهُ
تِرْيَاقٌ مُجَرَّبٌ! قَالَ أَبُوْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الزُّهْرِيقَبْرُهُ
مَعْرُوْفٌ لِقَضَاءِ الْحَوَائِجِ يُقَالُ أَنَّهُ مَنْ قَرَأَ
عِنْدَهُمِائَةَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَسَأَلَ اللهَ مَا
يُرِيْدُ قَضَىحَاجَتَهُ وَمِثْلُ هَذَا يُذْكَرُ عَنْ قَبْرِ أَشْهَبَ
وَابْنِ الْقَاسِمِصَاحِبَيِ اْلإِمَامِ مَالِكٍ وَهُمَا مَدْفُوْنَانِ فِي
مَشْهَدٍ وَاحِدٍبِقَرَافَةَ مِصْرَ يُقَالُ أَنَّ زَائِرَهُمَا إِذَا
وَقَفَ بَيْنَ الْقَبْرَيْنِمُسْتَقْبِلاَ الْقِبْلَةِ وَدَعَا اسْتُجِيْبَ
لَهُ وَقَدْ جُرِّبَ ذَلِكَ وَقَدْزُرْتُهُمَا وَقَرَأْتُ عِنْدَهُمَا
مِائَةَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌوَدَعَوْتُ اللهَ ِلأَمْرٍ نَزَلَ
بِي أَرْجُوْ زَوَالَهُ فَزَالَ(طبقات الأولياء لابن الملقن الشافعي 1 / 47
ووفيات الأعيان لأبي العباس شمس الدين بنخلكان 5 /232)
"Penduduk
Baghdad meminta hujan kepada Allah denganpelantara Ma'ruf al-Kurkhi,
dan mereka berkata: Makam Ma'ruf adalah obat yangmujarab. Abdurrahman
al-Zuhri berkata: Makamnya dikenal untuk terkabulnyakebutuhan. Dikatakan
bahwa barangsiapa membaca al-Ikhlas 100 kali di dekatmakam Ma'ruf
al-Kurkhi dan meminta kepada Allah, maka Allah mengabulkannya.Begitu
pula di makam Asyhab dan Ibnu Qasim, murid Imam Malik.
Keduanyadimakamkan di satu tempat di Qarafah Mesir. Konon peziarahnya
jika dating kedua makam tersebut dengan menghadap kiblat dan berdoa
kepada Allah, maka akandikabulkan dan sudah terbukti mujarab. Saya sudah
menziarahinya dan membacaal-Ikhlas 100 kali di dekatnya, saya berdoa
kepada Allah dengan harapan sesuatuyang menimpa saya hilang, dan
ternyata hilang" (Ibnu al-Mulaqqin dalam Thabaqatal-Auliya' I/47 dan Ibnu Khalkan dalamWafiyat al-A'yan V/232)
- Makam Musa bin Ja'far al-Kadhim
عَنْعَلِيِّ
الْخَلاَّلِ يَقُوْلُ مَا هَمَّنِي أَمْرٌ فَقَصَدْتُ قَبْرَ مُوْسَى
بْنِجَعْفَرٍ فَتَوَسَّلْتُ بِهِ اِلاَّ سَهَّلَ اللهُ تَعَالَى لِي مَا
أُحِبُّ(تاريخ بغداد للحافظ الخطيب البغدادي 1 / 120)
"Diriwayatkan
dari Ali al-Khallal (pemuka Madzhab Hanbali),ia berkata: Saya tidak
pernah mengalami masalah lalu saya datang ke makam Musabin Ja'far dan
bertawassul dengannya, kecuali Allah memudahkan kepada sayahal-hal yang
saya inginkan" (al-Hafidz Khatib al-Baghdadi dalam TarikhBaghdad I/120)
- MakamAli bin Musa al-Ridla
عَنْأَبِي
بَكْرٍ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُؤَمَّلِ بْنِ الْحَسَنِ بْنِ عِيْسَى
يَقُوْلُخَرَجْنَا مَعَ اِمَامِ أَهْلِ الْحَدِيْثِ أَبِيْ بَكْرِ بْنِ
خُزَيْمَةَوَعَدِيْلِهِ أَبِي عَلِي الثَّقَفِيّ مَعَ جَمَاعَةٍ مِنْ
مَشَائِخِنَا وَهُمْإِذْ ذَاكَ مُتَوَافِرُوْنَ إِلَى زِيَارَةِ قَبْرِ
عَلِيِّ بْنِ مُوْسَى الرِّضَىبِطُوْسٍ قَالَ فَرَأَيْتُ مِنْ تَعْظِيْمِهِ
يَعْنِى ابْنَ خُزَيْمَةَ لِتِلْكَالْبُقْعَةَ وَتَوَاضُعِهِ لَهَا
وَتَضَرُّعِهِ عِنْدَهَا مَا تَحَيَّرْنَا(تهذيب التهذيب للحافظ ابن حجر 7
/339)
"Abu Bakar bin Muammal berkata: Kami berangkat
bersamapemuka ahli hadis Abu Bakar bin Khuzaimah dan rekannya, Abu Ali
al-Tsaqafi,beserta rombongan guru kami untuk berziarah ke makam Ali bin
Musa al-Ridla diThus. Abu Bakar bin Muammal berkata: Saya melihat
ke-ta'dzim-an belia (IbnuKhuzaimah) terhadap makam itu dan sikap
tawadlu' terhadapnya dan doa beliau yangbegitu khusyu', sampai membuat
kami bingung" (al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Tahdzibal-Tahdzib VII/339)
Imam Syafii Meminum Air Cucian JubahImam Ahmad
مختصرتاريخ دمشق لابن منظور- (ج 1 / ص 400) مرآة الجنان وعبرة اليقظان في معرفة حوادث الزمانلليافعي - (ج 1 / ص 265)
قال
الربيع:إن الشافعي خرج إلى مصر وأنا معه فقال لي: يا ربيع، خذ كتابي هذا
وامض به، وسلمه إلىأبي عبد الله أحمد بن حنبل، وائتني بالجواب. قال الربيع:
فدخلت بغداد، ومعي الكتاب،فلقيت أحمد بن حنبل صلاة الصبح، فصليت معه
الفجر. فلما انفتل من المحراب سلمت إليهالكتاب وقلت له: هذا كتاب أخيك
الشافعي من مصر، فقال أحمد: نظرت فيه؟ قلت: لا، فكسرأبو عبد الله الختم،
وقرأ الكتاب، فتغرغرت عيناه بالدموع فقلت: إيش فيه يا أبا عبدالله؟! قال:
يذكر أنه رأى النبي صلى الله عليه وسلم في النوم فقال له: اكتب إلى أبيعبد
الله أحمد بن حنبل واقرأ عليه مني السلام وقل: إنك ستمتحن وتدعى إلى خلق
القرآنفلا تجبهم، فسيرفع الله لك علماً إلى يوم القيامة. قال الربيع: فقلت:
البشارة، فخلعأحد قميصيه الذي يلي جلده ودفعه إلي فأخذته، وخرجت إلى مصر،
وأخذت جواب الكتاب، فسلمتهإلى الشافعي، فقال لي الشافعي: يا ربيع، إيش الذي
دفع إليك؟ قلت: القميص الذي يلي جلده.قال الشافعي: ليس نفجعك به ولكن بله
وادفع إلي الماء لأتبرك به. وفي رواية: حتى أشرككفيه.
Ibnu Jawzi menuturkan sebuah kisah:
“bahwa pada suatau malam, Imam Syafi’I bermimpi bertemu Rasulullah saw.
dan memerintahnya agar menyampaikan salam beliau kepada Imam Ahmad ibn
Hanbal. Kesokan harinya, Imam Syafi’I memerintahkan Rabî’- murid beliau-
agar membawakan surat menemui Imam Ahmad ibn Hanbal. Rabî’ bergegas
pergi menuju kota Baghdad dan menyerahkan surat tersebut, setelah
membacanya, Ahmad meneteskan air mata. Rabi’ bertanya kepadanya, ‘Ada
apa di dalamnya wahai Abu Abdillah?’ Ahmad menjawab ‘Beliau menyebut
bahwa beliau melihat nabi dalam mimpi dan berkata kepadanya, ’Tulislah
surat kepada Abu Abdillah Ahmad ibn Hanbal dan sampaikan salamku
kepadanya! Dan katakan, ‘Engkau akan diuji dan dipaksa mengatakan bahwa
Alquran itu makhluq, maka jangan engka turuti permintaan mereka, Allah
akan meninggikan derajatmu sebagai panutan di setiap masa hingga hari
kiamat. Rabi berkata, “Aku berkata, ‘Ini kabar gembira.’ Lalu Ahmad
melepas baju dalamnya yang menyentuh badannya dan menyerahkannya
kepadaku, aku mengambilnyadan akupun pulang menuju negeri Mesirbersama
surat jawaban Ahmad. Setelah akuserahkan kepadanya, ia bertanya,
‘Apayang ia berikan kepadamu?’ Aku menjawab,‘baju gamis yang langsung
menyentuhbadannya’ Syafi’I berkata kepadaku, ‘Akutidak ingin merampasnya
darimu, tapibasahi dia dan serahkan kepadaku sisa aircuciannya agar aku
juga dapat mendapatberkah sepertimu. Maka, kata rabi’, ‘Akumencucuinya,
dan aku bawakan sisa air cuciannya kepadanya aku telakkan di botol, aku
menyaksikan beliau setiap hari mengambil sedikit air darinya dan
mengusapkannya ke wajah beliau, untuk mengambil keberkahan dari Ahmad
ibn Hanbal. (“ManaqibAhmad ibn Hanbal”: 455 dan “Al Bidayah waan
Nihayah”; Ibnu Katsir,10/331 dari alBaihaqi).Tambahan :
Sekarang hal ini banyak di selewengkan orang-orang. Tabarruk di selewengkan artinya menjadi meminta berkah. Ini adalah penyelewengan sunnah.