Kisah Rekening Atas Nama Usman bin Affan RA

oleh : Taufik Rahman

Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama USMAN BIN AFFAN.

Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hotel 'Usman bin Affan Ra' yang saat ini sedang dibangun dekat Masjid Nabawi?

Apakah ada anak cucu keturunan Usman saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka.
Penasaran?
Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran.

Kisah Bersedekah Sahabat Rasulullah, Ali bin Abi Thalib

Mungkin banyak dari kita yang pernah bersedekah, tapi beranikah bersedekah dengan nominal yang lebih besar? 
Pertanyaan ini yang sulit dijawab. 

Tapi kita perlu belajar juga dari kisah orang-orang yang berani bersedekah dengan nominal yang lebih besar. Salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib. Ia memiliki kisah yang menakjubkan saat bersedekah.

Kisah sedekah Ali bin Abi Thalib ini bisa kita dibaca di dalam kitab al-Mawaaidz al-Ushfuuriyyah

Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad yang mendapat cerita dari ayahnya yang mendengar dari kakeknya mengenai perilaku Ali.

Do'a Agar Mendapat Keridhoan Allah

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus

Adapun Do'anya sebagai berikut :

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَ رَسُولًا

RADHIITU BILLAAHI RABBAA, WA BIL ISLAAMI DIINAA, WA BIMUHAMMADIN SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM NABIYYAA WA RASUULA.

Artinya : Saya ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan) kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad SAW. sebagai Nabi dan Rasul kami.

Alfaqir ijazahkan doa/amalan tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya dan ingin mendapatkan keridhoan Allah SWT., doa/amalan tersebut diatas dibaca sehabis sholat subuh 3x dan sehabis sholat maghrib 3x, doa/amalan tersebut ada juga didalam Wirdul Lathif, Ratib Al Haddad, Ratib Al Attas, dll.
------------------------------------------------


Manaqib Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Alhabsyi - Cikini


Beliau wafat di Jakarta pada tahun 1879 M - 1296 H

# Generasi Pertama.
"Habib Cikini" (Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi) lahir dari keluarga Al Habsyi pada cabang keluarga Al Hadi bin Ahmad Shahib Syi'ib. Ia generasi pertama dari garis keturunan keluarga yang terlahir di Nusantara atau generasi kedua yang telah menetap di negeri ini. Nasab lengkapnya adalah Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein bin Abdurrahman bin Husein bin Abdurrahman bin Al Hadi bin Ahmad Shahib Syi'ib bin Muhammad Al Ashghar bin Alwi bin Abubakar Al Habsyi.
Sebuah sumber tulisan menyebutkan bahwa kakeknya yang bernama Habib Muhammad bin Husein Alhabsyi adalah yang pertama kali datang dari Hadhramaut dan menetap di Pontianak dan kemudian menikah dengan seorang putri dari keluarga Kesultanan Pontianak. Itu artinya, Habib Cikini adalah generasi kedua yang terlahir di Nusantara atau generasi ketiga yang menetap disini.

Tulisan lainnya menyebutkan bahwa Habib Muhammad,kakeknya, ikut mendirikan Kesultanan Hasyimiyah Pontianak bersama keluarga Al Qadri.
Dalam catatan pada kitab rujukan ‘Nasab Alawiyyin’ susunan Habib Ali bin Ja'far Assegaf dituliskan, berdasarkan keterangan Habib Ali Kwitang yang mendapat informasi dari Habib Alwi (tinggal di Surabaya, sepupu dua kali Habib Ali Kwitang) bin Abdul Qadir bin Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi, disebutkan Habib Muhammad bin Husein wafat di Tarbeh, Hadhramaut. Kitab Habib Ali bin Ja'far juga menuliskan dengan jelas bahwa Habib Abdullah (Ayah Habib Cikini) adalah seorang kelahiran Hadhramut, tepatnya di Tarbeh. Berdasarkan berbagai keterangan diatas, jelaslah ‘Habib Cikini’ adalah generasi pertama dari garis keturunan keluarganya yang dilahirkan di Nusantara.

Sejarah Huruf Hijaiyyah

Oleh: Timun Mas

Salah satu pembahasan yang terpenting dalam kajian Metode Struktur dan Format Al Quran adalah struktur abjad (huruf hijaiyyah).

Struktur huruf menurut prespektif kajian ini merupakan representasi dari organ atau titik-titik (sub struktur) dalam tubuh manusia secara fisik namun lebih lengkap dan detil dibandingkan dengan struktur 'ain. Karena struktur 'ain hanya representasi dari organ-organ vital manusia.

Pada awalnya, pemaknaan masing-masing huruf menjadi sebuah representasi dari organ tertentu, memang menggunakan pendekatan mistis, tetapi kemudian dikembangkan dan diterapkan sehingga bersifat empiris.

Riwayat sejarah Hurur-Hurif Hijaiyyah :

1. Dari Abdurrahman bin Usman, dari Qasim bin Asbagh, dari Ahmad bin Zuhair, dari al Fadl bin Dakkin, dari Wail dari Jabir dari Amir dari Samurah bin Jundab, ia berkata: "Saya telah melakukan pengkajian terhadap asal muasal tulisan Arab. Saya temukan tulisan Arab telah ada dan digunakan suku Al Anbar sebelum suku Hiyarah mempergunakanya”.

2. Dari Ibnu Affan dari Qasim dari Ahmad dari az Zubair bin Bakkar, dari Ibrahim bin al Mundzir, dari Abdul Aziz bin lmran, dari Ibrahim bin Ismail bin Abi Hubaib dari Dawud bin Husain dari lkrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Orang yang pertama kali mengucapkan bahasa Arab dan membuat tulisan lafalnya adalah Ismail bin Ibrahim."

Ternyata Kita Kalah 'hanya' dengan Seekor Ulat

Ada kisah menarik yang bisa menjadi renungan bagi diri kita.

Diceritakan suatu ketika Nabi Daud as. sedang duduk sambil membaca kitab tiba-tiba beliau melihat seekor ulat di tanah, lalu ia berkata di dalam hatinya,

"Apa yang Allah kehendaki terhadap ulat ini?? (Maksudnya kok kenapa Allah Menciptakan makhluk seperti ini??, apa maksudnya Allah Menciptakan makhluk seperti ini?)"

Kemudian Allah mengizinkan ulat itu bisa berbicara,

"Wahai Nabi Allah, saat siang menjelang Allah memerintahkan kepada hamba untuk membaca: Subhanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallahu akbar, sebanyak seribu kali. Dan ketika malam datang, Allah memerintahkan kepada hamba untuk membaca: Allaahumma shalli alaa Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, sebanyak seribu kali.


Tentang Nabi Khidir AS

Sekarang ini, banyak dari sebagian saudara kita yang masih 'mengingkari' bahwa Nabi Khidir as masih hidup, padahal tidaklah demikian. Banyak dari ulama yang mengatakan bahwa Nabi Khidir as masih hidup sampai sekarang.
.
Bahkan, Jumhur Muhadditsin mengatakan bahwa Nabi Khidir masih hidup dan akan terus hidup hingga hari dajjal kelak, silakan merujuk kepada Shahih Muslim hadits no.2938, hadits yang menjelaskan tentang Dajjal yang tak bisa menembus Madinah, lalu keluarlah seseorang dari sebaik-baik manusia, seraya berkata : "Aku bersaksi kau sungguh-sungguh Dajjal yang dikatakan Rasulullah saw pada kita", lalu berkatalah Dajjal : "Bila kubunuh orang ini lalu kuhidupkan kembali apakah kalian masih mengeluh?", mereka menjawab : "tidak". maka dajjal membunuhnya lalu menghidupkannya kembali, lalu berkatalah lelaki itu : "aku makin yakin bahwa kau lah dajjal!", maka dajjal ingin membunuhnya lagi namun dajjal tak mampu", berkata Abu Ishaq, lelaki itu adalah Khidir as. (shahih Muslim hadits no.2938).

Doa Al Faraj li Sayyidina Al-Khidir 'Alaihissalam (DOA NABI KHIDIR AS)

Sebagian ulama menjelaskan bahwa tanda tanda Nabi Khidir as bahwa ibu jarinya tak bertulang, memang tanda beliau demikian sejak lahirnya.

Jika kita ingin berjumpa dengannya (Nabi Khidir as), kita dapat memperbanyak doa Nabi Khidir as dg niat ingin berjumpa dengannya. Insya Allah Allah akan memperjumpakan anda dg beliau as.


Berikut do'a Nabi Khidir as :
(oleh: Ibra Assegaf)

دُعَاء الفرَج لِسَيِِّدِنَا الخِضِرْ عَلَيْة السَّلاَم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

TANYA : Bolehkah Ulama Menerima Bayaran (Amplop)...?

oleh : Muhammad Shulfi Alaydrus

Ada yang bertanya kepada alfaqir: 

bolehkah ulama atau guru meminta bayaran?

Ini jawaban dari alfaqir:

saudaraku yang kumuliakan,

Boleh boleh saja mengambil bayaran dari mengajar agama, hal ini tidak disebut menjual agama, karena yang disebut menjual agama adalah menukar kebenaran dengan kebatilan dengan iming-iming bayaran dari pihak tertentu.

Adab Batiniah Dalam Dakwah

oleh : Guru Mulia kita Al-Habib Umar bin Hafidz

Bismillah....

Seperti dalam hadist Rosulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , innamal a'malubinniat,
Sejalan dengan hadist Rosulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ yang berbunyi " Takwa itu terletak dΐ sini", seraya beliau menunjuk ke arah dadanya tiga kali, maka anda akan mengetahui bahwa adab/etika itulah yang paling penting dan paling utama serta anda layak untuk mengerahkan segala upaya untuk mencapai nya.
Adapun adab-adab memurnikan dan membersikan diri dari segala macam tujuan dan motivasi selain ridho Allah SWT yang maha agung, jangan sampai 'sesuatu yang lain' membawanya untuk mengucapkan satu kata dari uraian yang disampaikannya adalah keinginan untuk mendapat kedudukan dalam masyarakat, atau agar salah seseorang diantara mereka senang, atau mencari keuntungan dari salah seorang pendengar. Dengan demikian , ia menjadi jauh dari mengatakan sesuatu berdasarkan hawa nafsu.

Sekelumit Pemakaman Zanbal di Tarim (Kota Wali dan para Auliya')

Pemakaman zanbal di Kota Tarim
Kota Tarim disebut juga Kota para Wali Allah, yang terletak di Hadhramaut, Yaman. Hal ini dikarenakan di Kota Tarim dimakamkan banyak Wali Wali Allah.

Diceritakan bahwa, sekitar 70 sahabat Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dimakamkan disini, juga 10.000 Aulya serta 80 Quthub dari kalangan Sa’adah Ba’alawi. Jumlah itu adalah pada masa Imam Abdurrahman Assegaf hidup (wf. 800 H), jadi jumlah keseluruhan Aulya dan Quthub yang dimakamkan hingga kini di Zanbal tentunya lebih banyak.
Di pemakaman Zanbal, para Saadah al-Asraf, Ulama Amilin, Auliya' dan Sholihin yang tidak terhitung jumlahnya dikuburkan di sana.
Syaikh Abdurahman Assaqqaf bin Muhammad Maula al-Dawilah berkata:
"Lebih dari sepuluh ribu auliya' al-akbar, delapan puluh wali quthub dari keluarga alawiyin di makamkan di Zanbal".

Kemana Perginya Air Bekas Memandikan Jenazah Rasulullah ?

Sumur Bir Gharis di Madinah, tempat mengambil air untuk memandikan jenazah Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
Oleh : Majelis Sayyidul Wujud
Habib Kazim bin Luqman Al-Kaff


Di dalam sebuah Majelis Muktamar yang dihadiri banyak ulama dari penjuru dunia, As-Syaikh As-Sayyid Muhammad bin Mutawalli Asy-Sya’rawi Al-Husaini mengajukan sebuah pertanyaan yang tidak pernah ditanyakan sebelumnya, “Kemanakah perginya air bekas memandikan jenazah Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam?” Tak ada satupun yang mampu menjawab pertanyaan itu kecuali pimpinan majelis itu sendiri yang berkata, “Berilah aku waktu hingga esok hari.”

Manaqib AL-HABIB UMAR BIN HUD AL-ATTAS

Beliau bernama Al Allamah Arifbillah Al Quthub Al Habib Umar bin Muhammad bin Hasan bin Hud Al Attas. Beliau dilahirkan oleh seorang wanita shalihah bernama Syarifah Nur binti Hasan Al Attas di Huraidhah, Yaman Selatan pada tahun 1313 H (1892 M). 

Suatu saat Al Allamah Arifbillah Al Habib Ahmad bin Hasan Al Attas, seorang Waliyullah besar di kota Huraidhah menyampaikan bisyarah perihal kehamilan Syarifah Nur. Berkata Habib Ahmad “Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang  panjang usianya, penuh dengan keberkahan serta akan banyak orang yang datang untuk bertawassul dan bertabarruk padanya, hendaklah ia diberi nama “Umar”, sebagai pengganti kakaknya yang juga bernama Umar, yang telah wafat ketika berada di Indonesia bersama ayahnya.” Maka benarlah apa yang dikatakan Habib Ahmad, beliau diberi umur yang panjang, usia beliau mencapai 108 tahun dan seluruh usianya itu senantiasa berada dalam keberkahan.

Pengertian Tassawuf (Penjelasan Umum)









oleh : Surau Kecil

Apakah Tassawuf itu??

Tassawuf berawal dari kalimat shafa, tasyawwafa, tashawwuf, yaitu suci, kesucian, tuntunan untuk mencapai kesucian.

Tassawuf adalah tuntunan mencapai keridhoan Allah SWT dengan kesucian hati, Rasul S.A.W adalah Imam dari semua ahli tasawwuf yang ada didunia ini, dan setiap muslim harus mempunyai pengetahuan tasawwuf, jika tidak maka dipastikan ia tak akan sampai pada keridhoan Allah.

Berhati-hati saat Takbiratul Ihram

Ketika kita akan shalat, saat melakukan Takbiratul Ihram ada kalanya hati kita merasa cemas dan was-was. Hal ini membuat tidak fokusnya kita dalam melaksanakan kewajiban, sehingga untuk menuju khusuk dalam shalat tidak terlaksana. 

Mengapa demikian...???

Dalam Kitab Tuhfatul Habib dijelaskan,

وَالْوَسْوَسَةُ عِنْدَ تَكْبِيرَةِ الْإِحْرَامِ مِنْ تَلَاعُبِ الشَّيْطَان

Waswas saat Takbiratul Ihram adalah bagian dari godaan setan.

ARTI HURUF "BA" PADA BASMALAH (Penjelasan Umum)

pondokecil.com
oleh: Cut Bang Rusdi

Huruf ba (bi) adalah huruf jar yang memiliki ta’aluq (ikatan) pada kalimat sebelumnya yang dalam basmalah ini ta’alluqnya di buang bila di tampakkan kira-kira berbunyi ABTADI-U "aku memulai", Sehingga bismillah berarti "saya atau kami memulai dengan nama Allah". Dengan demikian kalimat tersebut menjadi semacam doa atau pernyataan dari pengucap. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat tersebut tidak berbentuk perintah), "Mulailah dengan nama Allah!".

Pembagian Bid'ah oleh IMAM NAWAWI (Ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah)

Alhamdulillah telah mendapat kabar dari saudara Aswaja bahwa ulama sekelas IMAM NAWAWI pun membagi bid'ah menjadi lima bagian.
Ini menjadi bukti yang shahih sekaligus menguatkan kita bahwa "tidak semua bid'ah itu sesat"

oleh: Fasbir Sabran Jamila
(semoga selalu dinaungi rahmat dan hidayah Allah)

Di dalam kitab hadits “Shohih Muslim bi Syarhi an-Nawawi” jilid 4 halaman 104-105, cetakan “Darul Fikr” Beirut Libanon (lihat dan simak tulisan yang ada di foto !) diterangkan tentang masalah

Mengenal Lebih Dekat Mbah Sahal (Ketua MUI)

Biografi KH. MA. Sahal Mahfudz

Nama lengkap KH. MA. Sahal Mahfudz (selanjutnya disebut dengan Kyai Sahal) adalah Muhammad Ahmad Sahal bin Mahfudz bin Abd. Salam Al-Hajaini lahir diDesa Kajen, Margoyoso Pati pada tanggal 17 Desember 1937.

Beliau adalah anak ketiga dari enam bersaudara yang merupakan ulama kontemporer Indonesia yang disegani karena kehati-hatiannya dalam bersikap dan kedalaman ilmunya dalam memberikan fatwa terhadap masyarakat baik dalam ruang lingkup lokal (masyarakat dan pesantren yang dipimpinnya) dan ruang lingkup nasional.
Sebelum orang mengenal Kyai Sahal, orang akan mengenalnya sebagai sosok yang biasa-biasa saja.
Dengan penampilan yang sederhana orang mengira,
beliau sebagai orang biasa yang tidak punya pengetahuan apapun. Namun ternyata pengetahuan dan kepakaran Kyai Sahal sudah diakui. Salah satu contoh, sosok yang menjadi pengasuh pesantren2 ini pernah bergabung dengan institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu menjadi anggota BPPN3 selama 2 periode yaitu dari tahun 1993-2003.

Mengenal Al Habib Hasan Baharun

oleh : Mii AL Bein Yahya

Ketika masih mondok di Dalwa, pernah ustadzah Amiroh binti Jindan semobil bersama keluarga Al Habib Hasan Baharun, termasuk beliau di dalamnya.
Habib Hasan bilang, "Amiroh, suatu hari nanti kamu akan jadi seorang wanita pendakwah,,, kamu akan belajar di Tarim, dan kamu akan menjadi murid pertama di pondok putri yang di asuh oleh Habib Umar bin Hafidz".

Kata ustadzah Amiroh, waktu itu Habib Umar belum mendirikan pondok khusus putri, yang ada hanya pondok khusus putra yaitu Darul Musthofa.