Kecembuaruan dari Cintanya Allah Azza wa Jalla

Oleh : Ibra Assegaf

Kemarahan dan kemurkaan biasanya datang dari kecemburuan yang sudah berlipat2, dan kecemburuan itu datangnya dari cinta, Demikianlah Allah Azza wa Jalla.

Kemurkaan Allah swt berawal dari rasa cemburu yang berlipat-lipat
sekian lama kita melupakan-Nya

lebih asyik kepada yang lain ketimbang kepada-Nya
lebih asyik bermaksiat ketimbang bermunajat kepada-Nya
lebih asyik bekerja mencari uang ketimbang berdzikir memuji-Nya

Satu hari Allah bersabar, dua hari Allah swt bersabar, sebulan, dua bulan, hingga setahun dua tahun kita lupa pada Dia, Allah masih terus bersabar, Karena rabbul alamin adalah Sang Pemilik Asma Ash Shabuuur
Kita jika terkena musibah kita berdoa kepada Allah dengan khusyu berharap agar disingkirkan musibah dan masalahnya,

tetapi ketika telah Allah singkirkan masalahnya kita lupa Allah dan tidak lagi berdoa kepada Allah, seakan-akan tidak pernah menyeru dan menjerit memanggil nama Allah

"Dan apabila manusia ditimpa musibah, dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia lupa begitu saja, seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan."(QS.Yunus:12)

Allah menahan rasa cemburu karena kasih sayang Nya kepada kita, cemburu itu terus ditahan,

Satu hari kita asyik kepada yang lain Allah bersabar, dua hari Allah swt bersabar, sebulan, dua bulan, hingga setahun dua tahun kita lupa pada Dia, Allah masih terus bersabar, Karena rabbul alamin adalah Sang Pemilik Asma Ash Shabuuur, dan Allah sangat rindu kepada mereka untuk kembali lagi seperti dulu, menanti menangis di sajadah kita, di sujud kita, di munajat kita, Allah rindu

antara cemburu dan rindu

Sabda Rasulullah SAW: "Tiada siapapun yang lebih pencemburu dari Allah, karena itulah Dia melarang perbuatan dosa dan jahat, yang terang terangan atau yang tersembunyi, dan tiada siapapun yang lebih suka dipuji, selain Allah, oleh sebab itulah Dia memuji Dzat-Nya sendiri" (Shahih Bukhari)

Kita lihat lagi betapa besarnya rasa cemburu Allah pada ayat ini

"Katakanlah, jika bapak2mu, anak2mu, saudara2mu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2 fasik". (At Taubah: 24)

orang yang tidak mengerti cinta ketika membaca ayat ini mereka menjadi risau, kok susah sekali, tidak boleh mencintai keluarga, pekerjaan dan lainnya, akan tetapi para arifbillah para shiddiqin para salafussalih menangis ketika mendengar ayat ini, karena mereka memahami didalam ayat ini betapa Allah menunjukkan besarnya kecemburuan Allah terhadap hamba-Nya yang terlalu asyik kepada hal2 yang lainnya.

dan ternyata Rasulullah pun demikian, memiliki rasa cemburu yang besar

Diriwayatkan Shahih Bukhari, ketika Rasul saw mendengar kabar para sahabat, Sa’ad radiyallahu anhum itu berkata,

"Jika ada yang berani mendekati istriku dan bersama istriku akan ku tebas ia dengan pedang ini..!!!

Sahabat yg lain dengar ucapan tsb dan mengadukannya kepada Rasulullah saw.

"Ya Rasulullah, itu kok Sa’ad itu mau main hakim sendiri??

Rasulullah saw menjawab, "kenapa kalian heran dengan cemburunya Sa'ad?, (tahukah kalian) aku lebih cemburu kepada kalian ketimbang Sa'ad kepada istrinya"

Cintanya Sa'ad kepada istrinya jauh tidak berarti dibanding cintaku kepada kalian, dan tahukah kalian bahwa aku lebih cemburu lagi kepada kalian, sabda Rasul saw.

Maksudnya jika kita lebih mengidolakan yang lain seperti artis barat, dll maka Rasulullah saw akan cemburu. 

wallahu a'lam