Beberapa Karomah Sultonul Qulub Al Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa ra.
Oleh: Mii AL Bein Yahya
Ketika Gunung Papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari
siaga 1 menjadi “awas”, maka Guru Mulia Habib Munzir dengan santai berangkat ke
sana. Sampai ke ujung kawah, beliau berdoa dan melemparkan jubahnya ke
kawah Gunung Papandayan. Kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yang
lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan).
Demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yang terkenal
dengan sihir dan dukun-dukun jahatnya, maka selesai acara Guru Mulia Habib Munzir
malam itu di keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitia, ia
berkata : "Saya ingin jumpa dengan tuan guru yang semalam buat maulid di
sini..!" Semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah
shalat dan tak mau dekat dengan ulama dan sangat ditakuti. Ketika
ditanya kenapa, ia berkata : "Saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam
mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin-jin khodam itu)
sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk Islam, ketika kutanya
kenapa kalian masuk Islam, dan jadi begini, maka jin jin ku berkata :
'Apakah juragan tidak tahu? semalam ada Kanjeng Rasulullah S.A.W hadir di
acara Habib Munzir, kami masuk Islam..!'"
Kejadian serupa di
Beji Depok, seorang dukun yang mempunyai dua ekor macan jadi-jadian yang
menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang. Ia mencarinya,
dan ia menemukan kedua macan jadi-jadian itu sedang duduk bersimpuh di depan
pintu masjid mendengarkan ceramah Guru Mulia Habib Munzir..
Demikian pula
ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yang
terkenal dengan ahli santet dan jago-jago sihirnya, maka Guru Mulia Habib Munzir
menepuk bahu muridnya dan berkata, "MA’ANNABIY..! Berangkatlah, Rasul
saw bersama kalian.." Maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi
angin ribut yang mengguncang rumah itu dengan dahsyat. Lalu mereka
minta kepada Allah perlindungan, dan teringat Habib Munzir dalam
hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak
wangi Guru Mulia Habib Munzir yang seakan lewat di hadapan mereka. Dan kemudian
terdengarlah ledakan bola bola api di luar rumah yang tak bisa masuk kerumah itu. Ketika mereka pulang, mereka menceritakannya pada Guru Mulia Habib Munzir, dan beliau hanya senyum dan menunduk malu..
Demikian pula pedande pndande Bali, ketika Guru Mulia Habib Munzir berkunjung ke
Bali, maka berkata muslimin di sana, "Habib, semua hotel penuh, kami
tempatkan Habib di tempat yang dekat dengan kediaman Raja Leak (raja
dukun leak) di Bali." Maka Habib Munzir senyum senyum saja. Keesokan
harinya Raja Leak itu berkata, "Saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa
ada di sekitar sini semalam.."
سبحانالله
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ