Nabiyyuna Muhammad SAW wabarak’alaih merupakan panglima
besar yang mewarisi kekuatan terbesar dari kekuatan Allah SWT, orang
yang paling kuat dari seluruh makhluknya Allah, kekuatan terbesar yang
ada di alam semesta ini ada pada sayyidina Muhammad SAW, karena apa?
Karena dia dekat dengan yang Maha kuat, semakin dekat seseorang kepada
yang Maha kuat, dia semakin kuat lagi daripada yang lainnya, bukti
jelas.
Sedemikian banyak riwayat shahih dan tsiqoh (riwayat yang jelas), bagaimana alam semesta ini ditundukkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW,
yang belum pernah Allah perbuat kepada hamba-Nya yang lain, alam
semesta ini dikuasai penuh oleh Nabi kita Muhammad SAW, panglima besar
dialam semesta dari seluruh makhluknya Allah SWT, ketika Allah
menunjukkan kemuliaan pada sang Nabi dihari kelahirannya, sehingga
bintang-bintang itu mendekat, demikian riwayat fathul baari didalam
shohih bukhori, saat malam kelahiran Rasulullah SAW, Halimatussa’diah ra
mendengar, batu dan pepohonan mengucapkan salam kepada bayi nabi
Muhammad SAW, hewan dan tumbuhan itu mengenal, ini pemimpin para Nabi
dan Rasul sebelum ia sendiri mengenalkan dirinya Rasulullah SAW, benda
dan tumbuhan telah mengenal beliau, Allah yang mengenalkan inilah Nabi
akhir zaman.
Demikian dalam shirah Ibnu Hisyam, ketika Rasul
SAW berdagang bersama pamannya Abu Thalib, ia duduk dibawah naungan
sebuah pohon, tidak kebagian untuk dinaungi pohon yang teduh karena
sudah dipenuhi orang lain, pohon itupun menurun dan memberikan teduhan
dan naungan untuk Nabi Muhammad SAW, pohon mengerti siapa yang duduk
dibawahnya, padahal beliau belum diangkat sebagai Nabi, belum mencapai
40 usianya, sudah menjadi Rasul di alam yang ghaib,
dan belum
diresmikan di alam yang zhohir, tapi seluruh alam telah mengetahui
inilah Nabi Muhammad SAW, pohon sudah tahu, batu sudah tahu, langit
sudah mengetahui, demikian hadirin hadirot, panglima besar ini, ketika
memanggil bulan, bulan pun patuh dan tergulir diudara mendatangi
panggilan Rasulullah SAW, bulan itu diperintahkan datang, (maka) ia
datang, bulan diperintahkan terbelah, (maka) terbelah,” Iktaroba
bisaa’ah wa naqoddal qomar” dekat sudah hari kebangkitan dan bulan pun
terbelah, menunjukkan betapa tingginya derajat sang Nabi SAW, dan
demikian banyak, Allah SWT memberikan contoh bagaimana Rasul SAW ini
ditaati oleh seluruh alam dan dimuliakan, dicintai dan digandrungi,
bahkan gunung mencintai Nabi Muhammad, riwayat Shohih Bukhori, beliau
berkata: “Hadza uhud jabalun yuhibbuna wa nuhibbuk” ini gunung uhud
adalah gunung yang menyayangi aku, dan aku pun menyayangi uhud”
Demikian hebatnya gunung uhud mencintai Nabi Muhammad SAW. Aneh kalau
ada umatnya yang tidak suka melihat orang mencintai Rasul SAW.