beliau bercerita :
Hamba hingga kini masih mengontrak, walaupun rumah kontrakan itu besar
dan bagus, tentunya itu hajat dakwah untuk menampung tamu khususnya
majelis nisa (majelis kaum wanita) setiap Minggu
sorenya di rumah. Jika rumah hamba sempit, maka massa akan memenuhi dan
meluber ke luar rumah dan mengganggu kenyamanan tetangga pula, maka
hamba berusaha dengan kemampuan hamba mengontrak rumah besar. Namun
hanya bisa menampung sekitar 700 orang saja. Jika massa melebihi itu,
hamba belum ada kemampuan mengontrak rumah yang lebih besar lagi.
Hamba menata rumah senyaman mungkin, tapi itu demi kenyamanan para
hadirat yang menghadiri majelis. Di kontrakan ini hamba tidak banyak
mempunyai benda dan perangkat rumah. Kesemuanya hampir merupakan milik
rumah orang yang hamba mengontrak padanya. Hamba hanya membeli dua
perangkat kursi rotan di halam tengah dan teras belakang, lalu memasang
karpet di seluruh rumah, bukan lain demi kenyamanan hadirin. Hanya
sebuah lemari pakaian, sebuah kasur, dan sebuah kulkas dan beberapa hal
lainnya yang milik hamba. Sisanya adalah perangkat yang membawa
kenyamanan pada hadirin, seperti kipas angin, dispenser di hampir setiap
sudut ruangan beserta gelas gelasnya, dan gorden-gorden pemisah jika
tamu adalah pria dan wanita.
===============================
meski begtu, tetapi rahimahullah suatu ketika beliau pernah memberi
sedekah seorang pemulung sebesar Rp 14 juta Rupiah dengan tanpa ragu